Tips Sukses Mendapat Memperoleh dan memenangkan Beasiswa dalam negri dan luar negeri. Berikut ini adalah tulisan pendek tentang beberapa tips singkat mempersiapkan diri dan berburu beasiswa :
- Pengalaman Kerja
Beberapa pemberi beasiswa memang mensyaratkan pelamar untuk memiliki pengalaman kerja selama 2 tahun (contoh ADS, STUNED).Namun tentu saja kalau menunggu memiliki pengalaman kerja sampai dua tahun perjuangan berburu beasiswa berarti tertunda. Salah satu tips nya adalah dengan aktif mengikuti kegiatan berorganisasi atau NGO sesuai dengan minat dan latar belakang studi. Jadi adik-adik mahasiswa, silahkan manfaatkan waktu sebaik-baiknya selama kuliah, perbanyak aktif di organisasi kampus maupun luar kampus. Cara ini saya yang saya jalani sewaktu berjuang mendapatkan beasiswa ADS, perburuan beasiswa pertama saya. Selama saya kuliah di JurusanAdministrasi Publik, FISIP, Universitas Gadjah Mada, saya menjalani kegiatan sebagai salah satu fasilitator program pendidikan lingkungan perkotaan yayasan Dian Desa selama satu tahun. Disamping itu, saya juga ikut bergabung dengan kerabat WWF Yogyakarta. Bekal pengalaman kerja ini saya manfaatkan sebagai ‘fresh graduate’ untuk melamar beasiswa ADS (tahun 2000). Saya masuk dalam shortlisted dari 700 orang yang terpanggil untuk mengikuti tes IELTS dan wawancara. - Kesesuaian Bidang ilmu
Tips ini terdengar klise namun menurut pengalaman saya dengan memilih program studi lanjut yang sesuai dengan bidang ilmu dan ditambah denganpengalaman kerja (tips no.1) yang sesuai, akan menjadi modal yang berarti bagi usaha mendapatkan beasiswa. Aplikasi beasiswa ADS saya yang pertama gagal ditahap wawancara karena saya tidak bisa meyakinkan panel pewawancara bahwa saya tahu dan siap betul dengan pilihan program studi lanjut saya. Aplikasi beasiswa ADS yang kedua pun juga gagal, karena pada saat itu saya telah bekerja namun bukan pada bidang yang sesuai dengan bidang ilmu saya, sehingga sekali lagi saya kesulitan untuk meyakinkan panel bahwa saya layak disekolahkan gratis ke universitas. - Tidak patah semangat
Tips yang ketiga ini pun lebih terdengar klise. Jangan patah semangat. Ya, jangan patah semangat dan terus mencoba.
Untuk program master/S2 saya telah melamar beasiswa ADS sebanyak 6 kali. 2 Kali terpanggil shortlisted, mengikuti tes IELTS dan wawancara. Aplikasi ADS ke 3 dan 4 saya gagal walaupun saya telah bekerja sesuai dengan bidang ilmu saya dan pengalaman kerja sudah lebih dari 2 tahun.
Aplikasi ADS ke 5 dan ke 6 (untuk studi lanjut S3) juga demikian, semua gagal tanpa terpanggil tes IELTS dan wawancara. GATOT alias gagal total.
Sedih tentu saja, putus asa jangan. Pemberi beasiswa tidak hanya satu kan, jadi harus tetap semangat. Dan walaupun gagal mendapatkan beasiswa ADS, tapi sudah diberi bekal oleh ADS untuk berburu beasiswa lain berupa hasil tes IELTS (asli loh, bukan ‘TOEFL like’) yang berlaku dua tahun.
Di tahun yang sama dengan aplikasi ADS saya yang ke-4 yang gagal itu (saya rutin tiap tahun selalu melamar beasiswa ADS dimulai di tahun 2000, jadi aplikasi ke-4 di tahun 2004), saya mendapatkan beasiswa NORAD untuk studi lanjut ke University of Bergen di Norwegia untuk Program M.Phil. Selain itu saya juga mendapatkan beasiswa STUNED untuk program M.A. di Institute of Social Studies, Den Haag, Belanda selama 16 bulan. - Siapkan dan Kelola dokumentasi dengan baik
Beberapa beasiswa (contoh: STUNED, DIKTI) mensyaratkan adanya ‘acceptance letter’ dari universitas-universitas di Luar Negeri yang kita tuju.
Salah satu cara yang paling gampang untuk mendapatkan ‘acceptance letter’ adalah dengan mengikuti pameran pendidikan manca negara yang rutin diadakan dibeberapa kota besar di Indonesia. Dalam pameran ini biasanya universitas-universitas Luar Negeri menerima aplikasi penerimaan mahasiswa secara langsung.
Apabila pameran pendidikan luar negeri terlewatkan, cara yang lain adalah menghubungi agen pendidikan semisal IDP (untuk australia) atau IBEC (untuk Inggris)
Acceptance letter biasanya berlaku juga selama dua tahun, jadi setelah mendapatkan acceptance letter terbuka kesempatan selama dua tahun untuk berburu beasiswa (untuk STUNED dan DIKTI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar